Kota Batu, lingkarmedia.com – Menyambut HUT RI ke-80 serta Selamatan Desa yang ke-109, Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji kota Batu menggelar karnaval budaya. Even yang diikuti 37 kontingen ini digelar pada Minggu (10/8/2025) siang.

Nampak hadir menyaksikan karnaval budaya ini, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, SH MH, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Onny Ardianto, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan, S. Ikom bersama istri Siti Anisatul Khoiriyah, S. Sos, Camat Bumiaji, Thomas Maydo, anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari sera Forkopimcam Bumiaji.

Terdapat 4 tema yang diangkat masing-masing kontingen dalam event ini, diantaranya tema Kebudayaan, Pariwisata, Perjuangan serta Pendidikan dan Olah Raga.

Saat ditemui awak media di kediamannya, Suhermawan menjelaskan agenda yang dilaksanakan ini untuk memperingati HUT RI ke-80 dan karnaval desa. “Memperingati karnaval desa serta menyambut HUT RI ke-80, dan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, jiwa patriotisme kepada warga negara Indonesia “.

Secara keseluruhan, Desa Bulukerto sendiri mengangkat tema “Bulukerto Istimewa Carnival”, tokoh adat hadir mengawali karnaval dengan melakukan ritual penyerahan hasil bumi dan sumber mata air kepada Danyang Katon atau Kepala Desa.

Meramaikan karnaval, penampilan SMK Taruna Karangploso menjadi perhatian yang menarik perhatian masyarakat. Pada pelaksanaan karnaval ini sendiri mengikuti himbauan Polda Jawa Timur, sehingga pelaksanaannya kondusif.

“Di tengah-tengah fenomena sound horeg atau di tengah peta konflik yang ada antar warga masyarakat, kepolisian dan pemerintah tetapi bisa berjalan dengan lancar dan Insya Allah kondusif”, ungkap Suhermawan.

Lebih lanjut, Kades Bulukerto ini menambahkan bahwa desanya menjadi percontohan dalam pelaksanaan karnaval budaya. ” Alhamdulillah Bulukerto menjadi percontohan untuk karnaval berikut-berikutnya di beberapa desa di Kota Batu”, tambahnya.

Hal senada disampaikan Aris Rahman biasa disapa Daim selaku Ketua Panitia Karnaval mengatakan pelaksanaan event budaya ini bisa menjadi percontohan. “Kami dari Desa Bulukerto akan membuat suatu karnaval percontohan di Kota Batu, karena tidak seperti yang lain,  kita start pukul sepuluh dimana kita tetap mengikuti aturan-aturan dari pihak keamanan Polres Batu dan finis pukul dua tiga atau sebelas malam”.

“Ini bukan sound horeg, tapi karnaval budaya. Kita mengikuti aturan dari kepolisian enam sob, jadi tidak bisa dihoreg kan. Yang penting masyarakat dapat melaksanakan karnaval di dua tahun sekali juga serta kita mencoba mengeluarkan kearifan lokal yang ada mulai dari lembaga adat kreatif-kreatif dari Desa Bulukerto “, ujarnya.

Di tempat terpisah, Khamim Tohari saat ditemui awak media mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan karnaval budaya di Desa Bulukerto. ” Saya apresiasi kepada Desa Bulukerto dengan pelaksanaan karnaval yang menampilkan edukasi, sejarah dan budaya. Selain hiburan ada edukasinya, saya salut mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi “.

Sementara itu, menanggapi pelaksanaan karnaval budaya ini, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu mengungkapkan,” ini merupakan salah satu bentuk support dari pemerintah desa dalam pelestarian budaya terutama budaya dan kesenian lokal yang ada di desa setempat. Ini sangat luar biasa, antusiasme masyarakat luar biasa “.

“Ini berarti di setiap titik masyarakat itu menantikan teman-teman itu untuk menunjukan performa pertunjukan budaya”, kata Onny.

Menurutnya, event-event budaya merupakan salah satu event yang dinantikan wisatawan manca negara.

(Ji)

By admin