Kota Batu, lingkarmedia.com – Bantengan sebagai warisan budaya leluhur, Pemerintah Kota Batu berkomitmen melestarikan dan mempertahankan budaya yang merupakan kearifan lokal ini.

Upaya pelestarian budaya ini, Pemkot Batu menggelar Trance Festival 2025 Banteng Nuswantara yang diikuti 110 Bantengan se Jawa Timur yang diarak mulai dari Stadion Gelora Brantas menuju panggung Kehormatan di depan Rumah Dinas Walikota jalan Panglima Sudirman pada Minggu (3/8/2025) siang.  

Hadir menyaksikan festival ini diantaranya, Wali Kota Batu Nurochman SH MH, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto SH MH, OPD serta Forkopimda.

Peserta Bantengan bukan hanya dari Malang Raya saja, ikut memeriahkan festival perwakilan Banteng Internasional dari Negara Jiran Malaysia, Moscow, Kamboja, Korea, Jepang, Amerika, Australia, Chili, Thailand, India dan Cina.

Penampilan Banteng Internasional jadi tamu kehormatan pada festival Bantengan ke-17. Penampilan dari tamu manca negara ini menarik perhatian warga yang menonton sejak pagi.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat ditemui awak media di Pendopo Rumah Dinas menyampaikan, festival Bantengan Nuswantara merupakan kegiatan rutin tiap tahun dilaksanakan.

“Bantengan Nuswantoro ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun, beberapa tahun yang lalu dilaksanakan kolosal. Tapi akan terus kita evaluasi bersama sesepuh bantengan nuswantoro ke depan seperti apa, tetap karnaval atau kolosal. Kemarin sempat ada usulan untuk kolosal, tapi karena stadion kita tidak bisa dipakai, karena kemarin dipakai kegiatan olah raga maka tetap kita laksanakan yang karnaval ini. Tiap tahun tetap ada, tinggal nanti seperti apa konsepnya yang bagus seperti apa”, ungkapnya.

Salah satu peserta dari Negeri Jiran Malaysia, Ritaudin, mengungkapkan kesannya selama mengikuti Bantengan. Laki-laki yang biasa disapa Udin ini mengaku tak pernah absen dalam festival Bantengan, ” setiap tahunnya saya tak pernah absen mengikuti festival bantengan, dan kali di festival yang ke tujuh belas dan seterusnya akan mengikuti”.

Usai penampilannya, Ritaudin yang merupakan asli Sabah negara bagian Malaysia ini kepada awak media mengingatkan agar warga negara Indonesia harus mencintai budaya. “Sesuatu yang menarik bukan saja saya dari Malaysia, tetapi semua harus melestarikan budaya bantengan”.

“Orang Indonesia harus menghargai seni budaya yang ada, yang hilang dikembalikan jangan dilupakan. Saya orang Malaysia akan support orang Indonesia karena kita bersaudara, satu Nusantara satu budaya, satu tradisi yang harus terus dijaga”,pesannya diungkapkan kepada awak media.

(Ji)

By admin